Minggu, 18 Januari 2015

Cara membedakan baterai alkalin yang masih bagus atau sudah jelek

Cara membedakan baterai alkalin yang masih bagus atau sudah jelek

Tujuannya adalah untuk mengetahui baterai yang masih bagus atau baterai yang sudah tidak bisa dipakai.

Alat dan bahan :
1. Dua buah baterai, yang masih baru dan sudah tak terpakai
2. Multi Tester (jangan lupa pasang kedua probenya)
3. Barang yang memerlukan baterai (Remote Control, Treadmill Elektronik, dll)

Cara kerja :
1. Sebelum melakukan pengukuran, teslah dulu multi tester anda. Atur saklar pemilih ke skala ukur Ohm. Lalu dekatkan ke dua probe. Apabila jarum penunjuk bergerak, multitester anda bagus.Tapi apabila terjadi hal-hal yang lain, seperti jarum penunjuk tidak bergerak, dan bergerak mundur, dan sebagainya, maka multi tester anda tidak dapat dipakai, dan pakailah multitester yang bagus.

2. Tes kuat arus listrik. Atur skala pemilih ke skala 0.25 Ampere. Lalu hubungkan probe hitam ke kutub negatif ke baterai, sedangkan probe merah dihubungkan ke kutub positif ke baterai. Apabila jarum penunjuk berjalan dengan sangat cepat, baterai anda bagus dan dapat dipakai. Apabila jarum penunjuk bergerak tidak begitu cepat atau tidak bergerak, maka baterai anda tidak layak dipakai. Teslah kuat arus listrik pada kedua baterai anda.

3. Tes tegangan lsitrik DC. Atur skala pemilih ke skala 10 atau 50 V DC. Apabila menurut anda, tegangan baterai antara dibawah 10 V, aturlah ke skala 10 V. Tapi jika menurut anda tegangan baterai diatas 10 V, atur ke skala 50 V. Lalu hubungkan probe hitam ke kutub negatif ke baterai, sedangkan probe merah dihubungkan ke kutub positif ke baterai. Baterai yang bagus memiliki tegangan listrik yang besar. Sementara itu, baterai yang jelek memiliki tegangan listrik yang kecil. Teslah tegangan listrik pada kedua baterai anda.

4. Teslah baterai anda dengan barang yang membutuhkan baterai. Apabila barang bekerja secara sempurna, maka baterai masih bagus.

5. Teslah berat baterai anda. Apabila baterai terasa lebih berat, maka baterai masih bagus. Apabila baterai terasa tidak begitu berat, maka baterai sudah jelek.

Lembar Kerja
1. Sebutkan ciri-ciri baterai yang masih bagus!
2. Sebutkan ciri-ciri baterai yang sudah jelek / tidak bisa dipakai lagi!
3. Berapakah tegangan listrik baterai anda ketika baterai anda dites?
4. Bagaimanakah kecepatan jarum penunjuk ketika baterai anda dites kuat arus listrik?
5. Apa yang membedakan baterai yang sudah jelek atau masih bagus?

Minggu, 11 Januari 2015

Getaran Harmonik Sederhana dan Rumus dasarnya

Gerak Harmonik Sederhana

Gambar diatas merupakan salah satu aplikasi dari gerak harmonik sederhana


      Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik yang dialami suatu benda dari titik keseimbangan hingga titik pada jarak tertentu. Gerak Harmonik dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Gerak Harmonik pada Pegas.
b. Gerak Harmonik pada Bandul.

1. Gaya Pemulih
Gambar 1.1       
 Gaya Pemulih adalah gaya yang besarnya sama dengan gaya aksi, tetapi arahnya berlawanan. Perhatikan gambar 1.1! Susunan gaya pemulih pada pegas pada gambar 1.1 adalah C-B-A, apabila pegas digerakan dengan susunan A-B-C. Apabila pegas digerakan dengan susunan C-B-A, maka gaya pemulihnya A-B-C.




 Gambar 1.2
Perhatikan gambar 1.2! Secara matematis, gaya pemulih dapat dirumuskan sebagai berikut.
Fp = - k . ∆x
Fp = Gaya pemulih , satuannya N.
k = konsanta pegas, satuannya N/m.
∆x = simpangan pegas, satuannya m.




Gambar 1.3
Perhatikan Gambar 1.3! Susunan gaya pemulih pada bandul tersebut jika susunan gaya simpangannya A-B-C adalah C-B-A. Sedangkan jika susunan arah gaya simpangannya C-B-A, maka susunan gaya pemulihnya adalah A-B-C.






Gambar 1.4
Perhatikan Gambar 1.4! Secara matematis, gaya pemulih pada bandul dirumuskan pada gambar 1.5. Perhatikan gambar 1.5!


  
Gambar 1.5















2. Persamaan Gerak Harmonik Sederhana
  • Percepatan GHS. Percepatam GHS dirumuskan pada gambar 1.6. Perhatikan gambar 1.6!
          Gambar 1.6








  • Tetapan pegas. Tetapan pegas dirumuskan pada gambar 1.7. Perhatikan gambar 1.7!
         Gambar 1.7
        













  • Periode dan frekuensi pada pegas. Frekuensi dan periode dirumuskan pada gambar 1.8. Perhatikan gambar 1.8!
          Gambar 1.8

















  • Simpangan. Simpangan dirumuskan pada gambar 1.9. Perhatikan gambar 1.9!
Gambar 1.9










  • Kecepatan GHS. Rumus kecepatan GHS merupakan turunan dari rumus simpangan. Kecepatan GHS dirumuskan pada gambar 1.10. Perhatikan gambar 1.10!
Gambar 1.10




  •  Percepatan GHS. Rumus percepatan GHS merupakan turunan dari rumus kecepatan GHS. Percepatan GHS dirumuskan pada gambar 1.11. Perhatikan gambar 1.11!
Gambar 1.11








  • Periode dan frekuensi pada bandul. Periode dan frekuensi pada bandul dirumuskan pada gambar 1.12. Perhatikan gambar 1.12!
Gambar 1.12







 
 
 
 

 
 
 
 

 
 
 
 
 
 






  •  Fase dan sudut fase. Fase disebut keadaan suatu benda yang dilihat dari arah simpangan dan getarnya. Fase dirumuskan pada gambar 1.13! Perhatikan gambar 1.13!
          Gambar 1.13









             Sudut fase dirumuskan pada gambar 1.14! Perhatikan gambar 1.14!
Gambar 1.14


 







             Apabila fase dan sudut fase diperhitungkan, maka persamaan umum GHS dirumuskan pada gambar 1.15. Perhatikan gambar 1.15!
Gambar 1.15








  •   Energi pada GHS
           a. Energi Potensial. Energi potensial dirumuskan pada gambar 1.16. Perhatikan gambar 1.16!
               
               Gambar 1.16















Perhatikan! Rumus diatas mengunakan rumus integral.
            Perhatikan gambar 1.17!  Pada gambar 1.17, dijelaskan bahwa rumus Ep dipadukan dengan rumus simpangan, sehingga menjadi sebagai berikut. Lihat gambar 1.17. (∆x = y )
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Gambar 1.17







            b. Energi kinetik. Energi kinetik dirumuskan pada gambar   1.18. Perhatikan gambar 1.18!
        
                Gambar 1.18
               
            c. Energi mekanik. Energi mekanik dirumuskan pada gambar
1.19. Perhatikan gambar 1.19!

                Gambar 1.19