Kamis, 26 Februari 2015

Bauksit di Bintan



            Bauksit (Al2O3.2H2O) merupakan suatu material tambang yang berbentuk  padat dengan bahan dasar aluminium. Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium tinggi, kadar Fe rendah dan sedikit kadar kuarsa bebas. Bauksit biasanya berwarna kuning muda sedikit. 

            Di Indonesia, Bauksit bisa ditemukan di Bintan, Sumatera Utara (Kota Pinang), Bangka Belitung (Kota Sigembir) dan  Kalimantan Barat. Di luar negri, ditemukan di Australia, Jamaika (Penghasil terbesar di dunia), India, Rusia, Yunani, Cina dan negara lainnya. 

            Bauksit memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, bisa digunakan untuk membuat barang-barang aluminium. Kedua, bisa dijadikan media tanam yang cocok, karena menurut orang Kijang, tanah bauksit sangat subur. Ketiga, disa dijadikan untuk penghasilan. Karena bauksit memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Keempat, bisa digunakan sebagai penyangga katalis dalam proses Hydrotreating.Terakhir, bisa digunakan dalam bidang industri, keramik dan logan.

          Alat yang biasa digunakan dalam melakukan penambangan bauksit adalah sebuah traktor.
Pada zaman penambangan bauksit dulu, penambang menggunakan tongkang dan kapal untuk mengangkut bauksit. Bauksit yang diangkut akan dibawa ke bengkel teknik untuk melakukan pencucuian bijih bauksit.












Gambar diatas merupakan alat yang digunakan untuk menambang bauksit.







Gambar diatas merupakan peralatan tambang dan angkut bauksit jaman dulu.



























Gambar diatas merupakan gambar bengkel teknik yang digunakan untuk memperbaiki peralatan tambang dan angkut bauksit dan melakukan pencucian bijih bauksit.




























Gambar diatas merupakan pencucian bauksit (diatasnya), beserta alatnya (dibawahnya).

          Penambangan bauksit juga menimbulkan dampak negatif. Dampak negatifnya adalah :
  1. Terancamnya keseimbangan ekosistem di suatu wilayah.
  2. Rusaknya wilayah perairan pantai dengan ekosistem dasar perairan.
  3. Menjauhnya ikan-ikan dari lokasi daerah penangkapan ikan (fishing ground).
  4. Meningkatnya tingkat kekeruhan.
  5. Berkurangnya nilai estetika wilayah, apabila dilihat dari ketinggian.
  6. Terancamnya ekosistem perairan di sekitar daerah perlindungan laut (DPL).
  7. Terancamnya keanekaragaman hayati pada suatu wilayah. 
         Dari dampak di atas, dapat kita ketahui kenapa penambangan bauksit sekarang di Kijang dihentikan pada tanggal 22 September 2009. Sampai sekarang, PT. ANTAM melakukan program pasca tambang untuk melakukan pelestarian lingkungan. Program pascatambang adalah program yang bertujuan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah pertambangan.

Gambar diatas menggambarkan PT. ANTAM sedang melakukan program pascatambang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar